Saturday 6 December 2014

"Multitalent Muslimah" by Insani UNDIP

Assalamu'alaikum

Setelah tiba di Semarang sehari sebelumnya, akhirnya pagi ini adalah waktunya saya untuk mengisi acara di Auditorium FISIP, UNDIP. Panitia meminta saya untuk menyampaikan materi dengan slide. Karena kegiatan yang begitu padat, akhirnya saya baru bisa mengerjakannya pagi hari, tepatnya ketika sarapan di hotel.

Materi talkshow kali ini adalah Multitalent Muslimah. Materi yang cukup berat, karena sebenarnya saya tidak merasa memiliki kualifikasi sebagai muslimah multitalent. Tapi saya mencoba menyampaikan materi kali ini sesuai kapasitas saya seorang muslim fashion designer ataupun sebagai seorang ibu rumah tangga.



Islam sebagai pedoman hidup yang Allah swt turunkan kepada segenap manusia, mengatur etika hidup yang telah digariskan dalam takdir-Nya. Islam memberikan beberapa keistimewaan kepada kaum wanita. Karena kaum wanita adalah ibu yang melahirkan generasi bangsa dan orang yang menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sehingga benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW dalam suatu hadist yang berbunyi:

"Wanita adalah tiang negara. Jika akhlaknya rusak, maka hancurlah negara."

Agar muslimah bisa menjalankan semua peran mereka dengan baik, perlu upaya pengembangan diri  yang disesuaikan dengan minat, karakter, bakat, keahlian dan apapun yang mereka miliki. Apabila disalurkan pada hal yang positif, in syaa Allah bisa memberikan kontribusi yang signifikan kepada agama, bangsa, dan negara tercinta ini.




Tapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan muslimah multitalent? Muslimah multitalent adalah seorang muslimah yang memiliki potensi berupa kelebihan-kelebihan. Muslimah bisa mengaktualkan dirinya dengan kepintaran berbicara, spesifikasi ilmu, dan prestasi-prestasi ilmiah. Di dunia ini, ada tiga jenis golongan manusia dalam menyikapi dunia. Pertama, menjadi sejarah. Kedua, menjadi saksi sejarah, dan Ketiga menjadi pencetak sejarah.

"Manusia memiliki akal dan bentuk. Barang siapa yang akalnya tidak berfungsi, maka bentuknya pun menjadi tidak sempurna seperti orang yang tak memiliki ruh." (Ali bin Abi Thalib ra)

Dari perkataan Ali bin Abi Thalib ra di atas, dapat kita simpulkan bahwa kita harus mampu memanfaatkan dan menggunakan akal yang sudah Allah swt berikan kepada kita. Apalagi menggunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk umat, in sya Allah akan lebih berkah lagi hidup ini.
Lalu pertanyaannya sekarang, bagaimana menjadi multitalent muslimah? Ada tiga langkah yang menurut saya harus dimiliki oleh seorang muslimah:
1. Aqidah harus benar.
2. Melatih diri untuk memikirkan hal-hal kreatif yang belum dipikirkan oleh orang lain.
3. Berusaha menghasilkan karya dari hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi orang banyak.

Namun, golongan orang-orang yang bersebrangan dengan Islam pun tak akan tinggal diam. Mereka yang telah mengetahui sepak terjang dan peran penting muslimah sejak zaman dahulu, kini berupaya menghancurkan Islam melalui ghawzul fikr atau perang pemikiran. 
Apa saja peran penting muslimah dalam Islam?
1. Muslimah memiliki tanggung jawab yang besar dalam membangun kemajuan umat.
2. Muslimah adalah pendidik utama generasi keturunan dan tauladan bagi anak-anaknya.
3. Muslimah memegang peran yang sangat besar dalam melahirkan para pejuang-pejuang Islam.
Lalu bagaimana cara mereka ber-ghawzul fikr? Mereka akan menghancurkan Islam terutama aqidah para muslimah. Itulah salah satu pentingnya setiap muslimah memiliki talenta atau bahkan multitalent. Karena dengan ber-multitalent, para muslimah harus mengoptimalkan potensi dan talenta yang ada pada dirinya. 





Menurut saya, menjadi muslimah multitalent itu bukan hal yang mudah. Karena sebetulnya tanpa disadari seorang ibu atau istri sudah menjadi muslimah multitalent. Kenapa? Karena setiap harinya dia melakukan hal-hal yang berbeda-beda. Menjadi koki karena harus bisa memasak untuk keluarga, menjadi petugas laundry karena harus mencuci pakaian, menjadi interior designer karena harus menata rumah dengan rapi agar enak dipandang, bahkan ada yang menjadi supir karena harus mengantar anak-anak ke sekolah. Tapi bagi yang punya kemampuan lebih dari itu, silahkan saja mengembangakan potensi dan talentanya. Asal pekerjaan utamanya menjadi seorang ibu atau istri tak ditinggalkannya dan tentunya siap menerima waktu tidur yang sedikit. Hehe… Itu pengalaman pribadi sekali. Orang yang melihat para muslimah multitalent itu presepsinya pasti keren. Tapi jangan salah, ada pengorbanan yang tak ringan untuk mencapai itu semua. Bagi saya, asal dikerjakan dengan ikhlas tanpa mengeluh dan ditujukan segala kegiatannya semata-mata ingin mendapat ridha dari Allah swt, in syaa Allah rasa lelah tak akan berarti.

Wallahu'alam bishawab.


Bersama peserta seminar kemuslimahan Insani UNDIP




My outfit:
Cala Scarf (Big Scarf Black) by KIVITZ
Tahira Top by KIVITZ
Rose Skirt (Fuchsia) FITRI AULIA 

Wassalamu'alaikum

4 comments:

  1. kafitriiiiii keren banget masyaAllah... :* :*

    ReplyDelete
  2. Tulisan yang sangat inspiratif

    best regard
    www.suzshop.com

    ReplyDelete
  3. Afwan, mau correct sedikit, bukan ghawzul fikri, melainkan ghazwul fikri. Ghazwul asal kata dari Ghazwah (perang).

    Sukses terus, kak :)

    ReplyDelete